Gubernur Jatim Harap TPT Kota Madiun Bisa Diturunkan
By Abdi Satria
nusakini.com-Madiun- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Madiun bisa terus diturunkan. Hal ini penting dilakukan seiring dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Madiun yang jauh diatas pertumbuhan ekonomi Provinsi Jatim bahkan nasional.
“Dengan tingginya nilai pertumbuhan ekonomi Kota Madiun yaitu 5,59% harusnya bisa lebih mendongkrak lagi penurunan pengangguran di Kota Madiun,” ungkap Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim pada acara Serah Terima Jabatan Walikota Madiun Masa Jabatan 2019-2024 dan Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Madiun Tahun 2019 di Gedung DPRD Kota Madiun, Kamis (02/05).
Gubernur Khofifah menjelaskan, untuk menurunkan pengangguran dibutuhkan strong partnership dengan dunia usaha. Selain itu, sangat dimungkinkan anak-anak muda membutuhkan format startup sebagai peluang kerja baru. “Sangat mungkin marketplace yang telah menjadi trend di dunia akan menjadi lahan lapangan kerja baru bagi generasi millenial,” terangnya.
Ditambahkan, dirinya juga telah meminta Wagub Jatim untuk menyiapkan format Millenial Job Center (MJC) di Bakorwil Madiun. Harapannya, lewat MJC akan menjadi pintu masuk bagi seluruh talent di kalangan millenial Kota Madiun. Apalagi, kalangan millenial lebih menyukai bekerja dengan kontrak kerja yang pendek atau berupa freelancer.
“Mereka bisa memilih pekerjaan sebagai programmer, desainer web, ataupun di sisi ekonomi digital,” ujar gubernur perempuan pertama di Jatim ini sembari menambahkan dalam draft RPJMD Provinsi Jatim salah satu program Nawa Bhakti Satya yaitu Jatim Kerja telah di breakdown untuk millenial dengan menyiapkan MJC. Keberadaan MJC yang berbasis di Bakorwil Madiun diharapkan juga bisa sinkron dengan RPJMD Kota Madiun.
Selain itu, Gubernur Khofifah meminta agar IPM Kota Madiun yang sudah tinggi bisa dipertahankan dan terus ditingkatkan. Salah satunya yaitu dengan mempertahankan kualitas pendidikan SMA/SMK yang ada di Kota Madiun. Apalagi, dengan adanya peraturan dari Per mendagri No. 12 Tahun 2019 maka Bantuan Keuangan di bidang pendidikan sangat dimungkinkan.
“Kualitas SMA/SMK di Kota Madiun jangan sampai ada yang terdowngrade, dan kualitas yang sudah bagus ini harus kita kawal bersama,” ujar Gubernur Khofifah yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Sosial pada Kabinet Kerja.
Fokus Pada Pembangunan Berbasis Kewilayahan
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga mengajak Walikota dan Wakil Wali Kota Madiun terpilih untuk fokus pada pembangunan berbasis kewilayahan, sehingga tidak melihat kota per kota atau kabupaten per kabupaten. Dalam konteks ini, Kota Madiun tidak dilihat sebagai entitas yang berdiri sendiri, tapi bersama Kab. Madiun maka akan menjadi Pawitan Dirogo yang luar biasa.
“Pawitan Dirogo adalah kekuatan, dimana ada sinergitas antara Kota Madiun dan Kab. Madiun,” terangnya sembari mencontohkan daerah Malang Raya telah berhasil melakukan konsolidasi luar biasa. Disamping itu, juga tengah dikembangkan wilayah Kediri Raya, dan Probolinggo Raya.
Lewat pendekatan kewilayahan, lanjut Gubernur Khofifah, maka stimulan-stimulan dari Kota Madiun yang ekonomi dan IPM nya sudah bagus akan semakin kuat. “Koneksitas dari wilayah yang memiliki keserumpunan akan membangkitkan daya ungkit yang luar biasa bagi pembangunan,” tegasnya.
Pada Walikota dan Wakil Wali Kota Madiun masa jabatan 2019-2024, Gubernur Khofifah berharap, untuk terus menciptakan harmonisasi dan silaturahim pasca Pilkada, sehingga suasana kondusif akan terjaga. Selain itu, semua elemen pembangunan di Kota Madiun harus terus dilibatkan. “Segera koordinasi dengan BPS Kota Madiun untuk menentukan titik nol target kinerja yang akan dilakukan, serta segera susun RPJMD Kota Madiun 2019-2024,” pungkas Gubernur Khofifah.
Kebijakan Untuk Percepatan Pembangunan Kota Madiun
Sementara itu, Walikota Madiun masa bakti 2019-2024 Maidi menyampaikan, bahwa pihaknya akan fokus membuat kebijakan untuk percepatan pembangunan Kota Madiun di segala bidang. Kebijakan ini nantinya antara lain digunakan untuk pencapaian tujuan jangka panjang pembangunan daerah, serta mengatasi berbagai permasalahan dan isu strategis di Kota Madiun.
“Kami akan meneruskan kebijakan yang baik dari kepemimpinan Walikota Madiun sebelumnya, serta membuat kebijakan baru yang belum ada untuk percepatan pembangunan Kota Madiun,” jelasnya.
Untuk mewujudkannya, lanjut Maidi, pihaknya telah menyusun 5 misi untuk mensukseskan visi yang telah dibuat. Selain itu, pihaknya juga menggagas Panca Karya sebagai program unggulan. Diantaranya Madiun Kota Pintar, Madiun Kota Pelayanan, Madiun Kota Peduli, dan Madiun Kota Terbuka.
“Kami juga akan terus menjalin kerjasama dengan daerah lain, untuk bisa semakin menggali potensi Kota Madiun dan menjain harmonisasi antar daerah,” terangnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain, Wakil Walikota Madiun masa jabatan 2019-2014 Inda Raya Ayu Miko Saputri, Walikota Madiun masa jabatan 2017-2019 Sugeng Rismiyanto, Forkompimda Kota Madiun, serta pejabat OPD di lingkup Pemprov Jatim.(p/ab)